Bagian-1 (Nyadong Doa Lan Berkah Kyai Masduqi Ali)
Luwungragi,assalafiyahbrebes.com
Di sore yang cerah hari rabu kemaren kami mutakharijin mutakharijat MAD Assalafiyah berkumpul untuk melakukan sowan-sowan ke Masyayikh. Sowan dalam tradisi pesantren adalah bentuk penghormatan kita kepada orang tua,guru,atau tokoh masyarakat. Biasanya dalam tradisi sowan,kita lebih menitikberatkan pada unsur mengambil berkah dan doa dari guru maupun orang tua kita (nyadong doa lan ngalap berkah,bahasa jawa red).
Disamping itu pula,dalam tradisi sowan pun kita biasanya mengambil ‘itibar (pelajaran) berharga tentang kehidupan berupa wejangan-wejangan dari masyayikh yang telah banyak makan asam garam,baik dalam kehidupan bermasyarakat maupun dalam hidmah agama Allah SWT.
Yah,sore rabu itu,niat pertama ingin kami sowani adalah beliau Bapak Pengasuh, orang tua kami di Pondok Pesantren Assalafiyah Luwungragi,tapi karena Romo Yai sedang istirahat akhirnya kami pun memutuskan untuk langsung sowan ke Kyai Masduqi Ali selaku sesepuh Masyayikh Madrasah Aliyah Diniyah.
Ketika sampai di rumah (baca :ndalem, sebagai wujud tata krama )beliau, satu persatu wejangan diberikan kepada kami. Dengan ucapan dan suara khas tertawa beliau, sowan kami pun lebih terasa nikmat, beliau melanjutkan dengan bercerita tentang awal mula beliau disuruh untuk mengajar di Madrasah Aliyah Diniyah, beliau bercerita bahwa awal mula nasyrul ilmi di MAD Assalafiyah adalah atas dasar titah Romo Yai Royani Al Maghfur Lah untuk mengajar kitab الفرائد البهية في القواعد فقهية
Sebagai seorang santri yang patuh, beliau pun mencoba mengiyakan titah Romo Yai Royani, sekalipun dalam hati beliau merasa tidak pantas. Selang beberapa waktu kemudian,kyai Masduqi kembali disuruh Romo Yai Royani untuk mengampu kitab عدة ألفارض للشيخ سعيد بن سعد نبهان
Dengan rasa ta’dzim dan sam’an wa tho’atan pula lah Kyai Masduki kembali menerima titah dan mengemban amanah dari Sesepuh Desa Luwungragi itu.
Dan di detik-detik akhir acara sowan kami, Kyai Masduki berpesan agar kami tetap sabar dalam segala hal, karena menurut penuturan beliau hanya dengan kesabaran dan keyakinan lah semuanya pasti akan dimudahkan oleh Allah SWT.
Setelah beliau menutup pembicaraannya,acara sowan kami pun dibarokahi dengan do’a dan mushofahah (salam-salaman)
Wallahu ‘alam bishowwab
Catatan Mutakharijin MAD Assalafiyah,Rabu 01 April 2020
Oleh Ma’arif Febrian